Pages

Friday, 8 November 2013

Penertiban Jalan Busway di Jakarta



Jumlah penduduk yang cukup banyak di Jakarta ditambah dengan banyaknya kendaraan pribadi yang dimiliki, membuat panjang daftar masalah di ibu kota Jakarta. Banyaknya jumlah penduduk yang bertambah akan berbanding lurus dengan jumlah kendaraan pribadi yang akan ikut bertambah pula. Oleh karena itu masalah kemacetan di jalan-jalan ibu kota pun akhirnya tidak akan pernah selesai dengan kondisi semacam ini.
Ditambah lagi dengan melihat aktivitas penduduk Jakarta yang berkendara dijalanan membuat masalah kemacetan semakin sulit untuk diatasi. Dengan alasan terburu-buru kebanyakan pengendara dijalan sulit untuk mematuhi peraturan lalu lintas, baik dengan menorobos lampu merah, melewati jalan khusus untuk pejalan kaki, bahkan masuk ke jalur busway hanya untuk menghindari kemacetan.
Jalur-jalur yang seharusnya sudah disediakan khusus untuk keperluan masing-masing pemakai jalan kini sudah tidak berarti bagi pengendara yang berada dalam kemacetan. Segala cara akan dilakukan agar mereka terhindar dari kemacetan yang menghalanginya. Oleh karena itu kemendishub melakukan tindakan untuk mengurangi kemacetan terutama penertiban bagi pengendara yang melanggar masuk ke jalur busway.
Bagi pengendara yang tetap melanggar akan segera ditilang dengan denda sebesar 500 ribu itu sepeda motor dan 1 juta untuk mobil. Dengan adanya program tersebut diharapkan dapat meminimalkan pelanggaran yang terjadi dijalan busway tersebut, sehingga jalanan yang seharusnya bebas dari kemacetan itu dapat kembali berjalan dengan semestinya dan bagi pengendara baik sepeda motor maupun mobil diharapkan dapat memberi efek jera agar tidak melakukan pelanggaran itu lagi.
Walaupun banyak cara yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi kemacetan, namun perlu dibutuhkan kesadaran dari para pengguna jalan untuk membantu dalam mengatasi kemacetan dengan mematuhi segala peraturan lalu lintas yang telah dibuat.

Thursday, 7 November 2013

EVALUASI SEBELUM PEMBELIAN



BAB I
PENDAHULUAN
     Manusia dikayakan sebagai mahkluk ekonomi karena kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari memenuhi kebutuhan hidaupnya inilah manusia tersebut akan membeli berbagai macam kebutuhannya kepada orang lain maupun barter. Sebelum memutuskan untuk membeli perlu mengevaluasi apakah yang nanti kita beli terdapat artenatif lainnya yang lebih murah atau lebih bagus. Seperti yang dikatakan oleh Philip kotler bahwa, Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya(1998:170). Pendapat Philip Kotler ini di perjelas oleh SutisnaSetidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan(2001:22).
                   Selain konsumen yang harus mencari berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhannya ini. Perusahaan juga mengambil ahli dalam kegiatan ini sebagai produsen. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tujuan mencari untung atau laba. Dengan untung atau laba ini dapat terus dihasilkan apabila perusahaan itu dapat terus mempertahankan kelangsungan keberadaan perusahaan tersebut. Perusahaan akan tepat beroprasional dengan lama apabila produk yang dihasilkannya diminati oleh konsumen dan terus dicari oleh konsumen tersebut. Seiring dengan berjalannya zaman, perusahaan yang awalnya dapat menguasai pangsa pasar sendri akan mengalami sedikit gangguan dengan munculnya berbagai pesaing. Pesaing yang ada ini sangat ektrem karena mereka menghasilkan produk yang hampir mirip bahkan bisa saja sangat mirip dari berbagai segi. Hal inilah yang dapat mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut.
Dengan banyaknya pesaing, perusahaan dituntut untuk mendapatkan pangsa pasar dengan jalan menentukan dan memilih langkah-langkah yang tepat di dalam hal pemasaran. Dengan adanya persaingan seperti ini perusahaan-perusahaan harus mampu memilih strategi yang tepat untuk memasarkan hasil produknya, sehingga setiap perusahaan harus berkompetisi dalam menentukan kebijakan yang akan diambil dan dilakukan untuk memenangkan pasar. Untuk mencapai tujuan hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen baik dalam bidang produksi, keuangan maupun pemasaran. Karena suatu keputusan yang diambil oleh pihak perusahaan akan menentukan bagi jalannya suatu perusahaan. Keputusan yang tepat akan menunjang operasional dalam mencapai tujuan dan sebaliknya keputusan yang tidak tepat dapat menghambat tujuan perusahaan atau bahkan dapat menghancurkan perusahaan itu sendiri. Adapun Tujuan kegiatan pemasaran yang harus kita pahami terlebih dahulu adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Keputusan membeli pada dasarnya berkaitan dengan mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen.

Pembelian



BAB I

PENDAHULUAN
            Setelah melakukan proses evaluasi sebelum pembelian dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pembelian. Dalam hidup ini kita tidak dapat memungkirin atau menghidari dari kegiatan pembelian, bahkan manusia dijuluki sebagai mahkluk konsumtif yang paling tinggi. Kegiatan pembelian ini digunakan oleh manusia sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya demi kelangsungan hidup. Tetapi sebagai manusia yang cerdas, kegiatan pembelian ini tidak boleh sembarangan, terdapat berbagai cara dan tips agar dapat membeli secara cermat dan menghidari dari perilaku konsumtif. Karena apabila dibiarkan akan berpengaruh buruk pada seseorang.
            Pembelian adalah penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamany adalah memperoleh barang dengan biaya serendah mgungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan.  Dalam tulisan kali ini penulis akan memberikan informasi mengenai tahap – tahap pembelian dan pandapat para ahli.

Kasus Topeng Monyet di Jakarta



Kasus topeng monyet yang beredar di Jakarta kali ini telah ditindak lanjuti oleh gubenur Jakarta saat ini. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada kasusnya topeng monyet ini sangatlah kasihan. Monyet-monyet yang disuruh bekerja paksa ini terkadang di siksa sampai tidak diberi makan apabila melakukan kesalahan. Setelah topeng monyet ini di jaring dan di amankan oleh para pihak yang berwenang, selanjutnya proses ini di lanjutkan ke tahap pemeriksaan kesehatan. Sungguh mengerikan, semua monyet ini mengidap penyakit rabies, TBC, hingga cacingan. Sangat menjijikan bukan?